Preh-Solusi - Taman Putroe Phang
dibangun oleh Sultan Iskandar Muda (1608-1636) atau disebut juga Gunongan.
Sultan Iskandar Muda Membangun Taman Putroe Phang untuk Permaisurinya, Putri
Pahang.
Menurut sejarah, Putri
Pahang selalu merasa rindu akan kampung halamannya, Pahang, Malaysia. Sultan
yang mengetahui kerinduan permaisurinya kemudian membangun taman sari ini,
berbentuk menyerupai bukit-bukit yang terdapat di Pahang. Aslinya Putri Pahang
atau dalam bahasa Aceh Putroe Phang bernama Putri Kamaliah. Namun rakyat Aceh
memanggilnya dengan sebutan Putroe Phang.
Tidak hanya cantik, tapi
beliau juga seorang wanita yang cerdas. Beliau adalah penasehat suaminya dalam
pemerintahan. Seperti terlihat dalam semboyan yang banyak dikenal dalam
kehidupan bermasyarakat. Beliau juga membuat hukum tentang perlindungan anak
dan perempuan.
Hukum ini kemudian
diterjemahkan dan diwujudkan oleh putri beliau, Ratu Safiatuddin sehingga di
Aceh Besar dan Aceh Pidie, hukum waris tidak saja berdasarkan pada hukum Islam,
tapi juga dipengaruhi oleh hukum adat. Misalnya oleh orang tua, rumah selalu
diwariskan pada anak perempuan. Mungkin hal inilah yang menyebabkan munculnya
sebutan porumoh/peureumoh (pemilik
rumah) untuk istri dalam masyarakat Aceh.
Sumber:disbudpar.acehprov.go.id