Preh-Solusi /Senin, 11 April 2016 15:14
Preh-Solusi - Kesuksesan Komersial yang di raih oleh film-film seperti Coboy Junior The Movie (2013) dan Comic 8 (2014), sepertinya membuat Falcom Pictures lebih percaya diri untuk memproduksi proyek-proyek film besar. Dalam jangka waktu dua tahun ini, Falcon telah memulai bebrapa proyek film adaptasi dari materi-materi terkenal. Sebut saja adaptasi komik laga Panji Tengkorak, dua novel sastra karya Pramoedya Ananta Toer, Perburuan dan Bumi Manusia dan yang akan segera di produksi Warkop Reborn.
Dalam wawancara dengan Muvila akhir bulan lalu, produser Frederica dari Falcon Pictures bersedia mengungkapkan perkembangan dari proyek-proyek film tersebut. Warkop Reborn sebuah film generasi baru yang akan meneruskan gaya komedi dan idealisme dari grup lawak legendaris Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) akan paling dahulu di realisasikan Falcon. Di bawah arahan sutradara Anggy Umbara, film ini di targetkan akan tayang di akhir tahun 2016 ini.
Warkop Reborn sendiri akan memakai pemain baru yang belum mau di ungkapkan identitasnya. Namun produser yang kerap di sapa Erica itu memberi petunjuk bahwa ketiga orang yang mengisi posisi truio Warkop adalah aktor-aktor yang selama ini tidak identik dengan dunia komedi
"Itu nantinya buat surprise. Kita ingin kasih tau bahwa aktor-aktor Indonesia ini, yang kita pilih ini, mereka juga bisa lucu. Aktor juga bisa di kasih tantangan komedi, bukan hanya drama cinta," jelas Erica.
Setelah Warkop Reborn, kerja sama Falcon dan Anggy akkan berlanjut ke film adaptasi salah satu karya sastra terkenal Indonesia, Bumi Manusia. Anggy di ketahui telah di dampuk menjadi sutradara versi film Bumi Manusia sejak pertengahan tahun lalu. Namun Erica mengatakan bahwa proses realisasi film ini masih butuh waktu.
"Sekarang masih development skrip, arahnya kita mau bawa ke mana. Karena kita tau Bumi Manusia harus kita kerjakan dengan sangat hati-hati. Kalau tidak, nanti bakal di marahin se-Indonesia. Tapi kita juga mau bikin film itu sangat bagus, bukan dalam arti kata jadi segmented, karena itu adalah sastra besar yang patut di tonton semua orang dan harus kita banggakan bersam-sama. Jadi kayaknya tidak bisa yang buru-buru, ada proses inkubasinya," ujar Erica.
Hal yang sama juga terjadi pada adaptasi karya sastra Pramoedya yang lain, Perburuan. Saat ini, proyek Perburuan masih dalam tahap pengembangan skenario bersama Richard Oh sebagai penulisnya, sebagaimana sempat di umumkan pada tahun 2015 yang lalu.
Namun, informasi cukup mengejutkan datang dari proyek film laga Panji Tengkorak. Kisah dunia persilatan karya Hans Jaladara ini pertama kali terungkap akan di filmkan di tahun 2014, ketika sineas Upi mengunggah draf skenario Panji Tengkorak buatannya untuk Falcon. Ternyata, saat ini Upi resmi tidak lagi menangani Panji Tengkorek.
"Panji Tengkorak perkembangannya sampai Upi mengundurkan diri. Akhirnya kita mencari sutradar baru. Sekarang lagi ngobrol script development lagi. Kalau ganti sutradara, biasanya pasti dia merasa perlu pakai skrip lain, ada lagi elemen-elemen lain yang dia ingin tonjolkan," ujar Erica.
Upi sendiri beralih ke proyek adaptasi buku lain yang juga di produksi Falcon, My Stupid Boss. Film bergenre komedi yang di bintangi oleh Bunga Citra Lestari dan Reza Rahadian itu telah rampung di produksi dan di tetapkan akan tayang di bioskop Nasional mulai 19 Mei mendatang.
Sumber:Muvila.com