Preh-Solusi - Aksi demo yang di lancarkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh Tengah yang di gelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Selasa (5/4/2016) nyris ricuh. Puluhan Mahasiswa yang sempat saling dorong dengan para petugas keamanan dari kepolisian serta satuan Polisi Pramong Praja (Satpol-PP). Saling dorong tidak terhindarkan ketika para pengunjuk rasa memaksa untuk masuk ke gedung dewan tersebut, namun di hadang oleh petugas.
Suasana sempat memanas karena tidak ada anggota dewan yang datang untuk menyambut kedatangan mereka semua. Namun situasi tegang kembali tenang, dengan munculnya Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Zulkarnain yang juga di dampingi oleh anggota dewan yang lainnya, akhirnya mendengarkan tuntutan yang di sampaikan oleh dari perwakilan Mahasiswa.
"Kita akan panggil pihat yang terlibat, untuk menjelaskan persoalan in," kata Zulkarnain di hadapan Mahasiswa.Aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh puluhan Mahasiswa yang tergabung di HMI Aceh Tengah tersebut, terkait dengan maraknya aktivitas penimbunan sepadan Danau Laut Tawar yang di lakukan sejumlah perusahaan serta beberapa oknum warga pemilik objek wisata.
"Oknum yang merusak danau harus bisa segera di adili dan juga harus bertanggung jawab atas pengrusakan yang di lakukan tersebut," kata koordinatr aksi, Rahmadiyanto dalam orasinya.Aksi demo yang di lakukan Mahasiswa itu, di mulai dengan melakukan aksi konvoi di seputaran Kota Takengon. Mahasiswa juga sempat berorasi di Bundaran Simpang Lima, depan Mapolres Aceh tengah dan berakhir di Gedung DPRK setempat.
"Kami minta para perusak danau untuk dapat segera di adili sesuai dengan ketentuan. Pemerintah jangan lindungi perusahaan yang merusak danau," tutup Mahasiswa dalam orasinya.Sumber:SERAMBINEWS.COM