Preh-Solusi /Rabu, 6 April 2016 13:52
Preh-Solusi - Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo mengaku masih mencemaskan integritas ban Michelin menjelang MotoGP Austin yang akan di gelar akhir pekan ini, menyusul drama ban yang terjadi di Argentina akhir pekan lalu, demikian yang di lansir oleh Motorsport.
Michelin kembali di hujani kritikan oleh para pebalap setelah ban belakang Scott Redding mengalami delaminasi pada sesi latihan keempat. Peristiwa ini merupakan insiden serupa yang di alami oleh pebalap Avintia Racing, Loris Baz dalam uji coba pramusim di Malaysia pada awal bulan Februari yang lalu.
Insiden ini membuat Michelin menarik dua komponen ban yang tersedia dan memberikan ban cadangan yang kostruksinya lebih kaku. Selain itu, para pebalap wajib melakukan pit stop di antara lap 9-11 dalam balapan yang di perpendek dari 25 lapp ke-20 lap tersebut.
"Entah ban mana yang akan Michelin berikan di Austin, biasanya pebalap butuh ban yang lebih lunak dari Argentina. Atas keselamatan, mereka bisa memberikan ban yang lebih keras. Saya harap kami tidak kembali mengalami hal yang terjadi pada Loris dan Scott. Tapi ini bukan bergantung pada pebalap, Michelin lah yang memegang kendali," ujarnya.
Dengan Baz (191 cm) dan Redding (185 cm) sebagai dua pebalap tertinggi, ada dugaan pebalap dengan tubuh terberat menjadi salah satu faktoor atas terjadinya drama ban ini. Michelin sendiri sempat meyakini Avintia Racing menggunakan tekanan ban yang terlalu rendah, namun Jorge Lorenzo tidak yakin atas kedua penjelasan ini.
"Tidak ada yang tau pasti atas apa yang terjadi. Entah karena flat tyre seperti Loris, atau tekanan ban. Beberapa orang berkata tekanan bannya hampir normal. Tapi saya tidak yakin pebalap dengan berat badan 100 kg atau pebalap yang menggunakan setengah dari tekanan ban normal akan mengalami peristiwa macam in," tutup Por Fuera.
Sumber:Merdeka.com