Preh-Solusi /Jumat, 1 April 2016 17:10
Preh-Solusi - Pelaksanaan syariat
Islam di bumi Aceh, dinilai belum berjalan maksimal dan masih kerap menuai
kritikan. Salah satu sebabnya adalah minimnya keteladanan dari para pemimpin.
Kunci utama sukses dan
optimalnya implementasi syariat Islam adalah tergantung pada keteladanan dari
pemimpin, ulama, guru, cendikiawan, orang tua dan setiap pribadi muslim yang
ditunjukkan kepada lingkungan sekitarnya, ujar Drs Tgk H Ameer Hamzah saat
mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi
Luwak, Jeulingke, Rabu (30/3) malam.
Ustaz yang aktif menyampaikan
dakwa ini menyebutkan, dalam Alquran juga telah diterangkan bahwa Rasulullah
Muhammad SAW adalah contoh atau suri tauladan yang paling baik bagi umat
manusia.
Keberhasilan Rasulullah
dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam lebih banyak ditentukan oleh
keteladan dan kemuliaan akhlak yang beliau tunjukkan sehingga banyak orang di
luar Islam yang masuk Islam. Ini juga yang membuat Islam semakin besar dan berjaya
hingga meluas ke seluruh dunia seperti dirasakan saat ini.
Hal ini sesuai dengan
firman Allah Swt: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan menemui
Allah dan Hari Akhir dan mengingat Allah sebanyak-banyak” (QS. Al Ahzab 33 :
21).
Namun, lanjut Ustaz
Ameer, dalam kehidupan umat Islam sekarang ini, adalah kenyataan bahwa
keteladanan telah “hilang” dan sulit ditemukan. Keteladanan Nabi saat ini hanya
sebatas ucapan di mulut, hanya bahan ceramah tapi minim dalam praktek.
“Saat ini kita sedang
krisis keteladanan. Maka, semua harus berupaya menjadi figur teladan. Sekecil
apapun, setiap kita harus menghadirkan keteladanan syariat Islam dalam perilaku
sehari-hari kepada orang lain di sekitar kita,” ujarnya.
Penceramah tetap di
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini menambahkan, krisis keteladanan sudah
melanda umat dari level paling bawah sampai level paling atas sehingga umat
Islam dilanda kebingungan dan kehilangan pegangan.
Karenanya, Ustaz Ameer
Hamzah mengajak seluruh umat Islam di Aceh untuk bisa mendukung dan menerapkan
implementasi syariat Islam secara maksimal dan kaffah, tidak hanya sebatas
kulit dan bulu saja.
“Tidak ada lagi alasan
pelaksanaan syariat Islam butuh waktu dan ditunda-tunda, sekarang kita sudah
memiliki segalanya, aturan Alquran dan legalitas yuridis yang diberikan oleh
negara kepada Provinsi Aceh dengan syariat Islam dalam UUPA,” ungkap Ustaz
Ameer yang juga mantan wartawan ini.
Sumber:aceh.tribunnews.com